Program kerja organisasi
Maka, sebelum membuat program kerja sebaiknya menentuka visi dan misi organisasi terlebih dahulu. Barulah setelah membuat visi misi, dapat dibuat program kerja yang sesuai dengan visi misi yang akan dituju. Visi Misi juga menjadi suatu hal yang sangat penting dalam organisasi. Karena sudah sangat jelas bahwa visi adalah tujuan utama organisasi sedangkan misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi sehingga visi tersebut dapat terwujud. Lebih baik lagi jika setelah membuat visi misi, kemudian di lanjutkan dengan membuat indikator kesuksesan sehingga nantinya dapat terukur dengan jelas diakhir kepengurusan organisasi tersebut dikatakan sukses atau tidak.
Cara Membuat Program Kerja Setelah mengetahui bahwa program kerja dilandasakan pada visi-misi organisasi, maka langkah selanjutnya yaitu mulai membuat program kerja. Cara membuat program kerja yang baik dan benar harus sesuai format, walaupun tiap organisasi memiliki format program kerja yang berbeda-beda. Format program kerja organisasi biasanya berbentuk tabel yang disertai dengan kolom-kolom.
Kolom dalam organisasi meliputi:. Pada kolom nomor diisi dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Biasanya contoh program kerja ini dilakukan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Maka dari itu, hasilnya pun tidak ditentukan untuk saat ini tetapi untuk masa depan yang lebih panjang.
Program kerja taktis merupakan program kerja yang dibuat untuk perencanaan strategi bisnis saat ini atau dalam periode kerja terdekat. Kebanyakan bentuk program kerja ini dibuat oleh perusahaan karena memberikan dasar yang baik untuk pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai tujuan yang diperlukan. Program kerja jangka pendek ini hampir sama seperti program kerja taktis, hanya saja jangkauan waktunya lebih pendek dengan pembagian tugas yang lebih jelas berdasarkan periode.
Biasanya periode dari program kerja jangka pendek bentuknya meliputi rencana kerja mingguan, bulanan, hingga triwulan. Jenis lain dari program kerja adalah program kerja tetap. Biasanya program kerja tetap atau istilah asingnya standing plan ini adalah mencakup masalah berulang yang kerap ditemui oleh manajer.
Contoh manajer sering kali menghadapi masalah keterlambatan baik itu dalam proses kehadiran. Oleh karena itu manajer bisa merancang program kerja tetap yang dibuat untuk menangani masalah tersebut. Walaupun begitu beberapa aturan di dalam visi misi perusahaan , kebijakan dan aturan merupakan bagian juga dari program kerja tetap.
Selain keempat program kerja di atas, program kerja kontingensi juga tak kalah penting untuk direncanakan oleh perusahaan. Ini merupakan program kerja yang disiapkan oleh bisnis bila ada kemungkinan terjadi perubahan yang tak terduga atau dikenal juga rencana darurat.
Contoh program kerja kontingensi adalah mengurangi dampak potensi bencana dengan membatasi karyawan yang melakukan perjalanan bisnis, terutama karena adanya wabah Covid Rencana ini darurat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi dampak penyebaran virus Corona. Baca juga: 9 Perubahan di dunia kerja yang mungkin terjadi setelah pandemi.
Tertarik menyusun program kerja? Agar dapat menyusun bentuk program kerja dengan baik coba perhatikan beberapa tips ini,. Baca juga: Mudah, ini 7 Tips membangun kerja sama tim yang baik. Mengukur efektifitas bertujuan untuk melihat keberhasilan dari program kerja.
Program kerja berbeda-beda dalam perusahaan, tetapi tetap satu tujuan. Karyawan atau grup kecil biasanya menggunakan work plan untuk membantu mereka membuat perencanaan strategis atau meluncurkan suatu proyek. Work plan tersebut meliputi:. Sebagai contoh, tim pemasaran yang membuat program kerja untuk mengiklankan produk di TV. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan sebanyak 20 persen dan kunjungan laman 10 persen.
Tim tersebut juga akan memberikan tugas dan tanggung jawab bagi tiap individu, seperti menghubungi pihak TV atau menulis konten untuk iklan tersebut.
Program kerja ini memiliki cakupan yang lebih luas apabila dibandingkan dengan program kerja karyawan. Berikut hal yang harus diperhatikan dalam program kerja untuk manajer:. Misalnya manager dari departemen pemasaran membuat strategi perencanaan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan online sebesar 25 persen. Termasuk didalamnya perincian anggaran dan statistik pertumbuhan tiap bulannya.
Hampir mirip dengan perencanaan bisnis, program kerja untuk business owner dapat memiliki banyak kesamaan komponen dengan perencanaan untuk karyawan dan manajer. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :. Latar Belakang Pembentukan Organisasi. Hal ini berkaitan dengan nilai nilai yang mendasari pendirian suatu organisasi yang bertalian erat dengan semangat para pendiri organisasi.
Sejarah Perjalanan Organisasi. Hal ini berkaitan dengan pengalaman organisasi dalam menjalankan program kerja yang telah direncanakan, sejarah perjalanan organisasi ini sangat penting untuk diperhatikan karena kesesuaian jiwa organisasi dengan implementasi program kerja bisa dilihat dari sisi ini.
Visi dan Misi Organisasi. Program kerja yang dibuat harus sesuai dengan visi dan misi yang telah menjadi bagian utama dari suatu organisasi sebagai acuan pokok dalam menjalankan roda organisasi. GBHO dan GBPK umumnya dibuat pada saat awal suatu kepengurusan saat terbentuknya kepengurusan baru dan hal ini merupakan amanat organisasi yang didasari pada situasi yang sedang berkembang serta dinamika dari organisasi yang bersangkutan. Setelah kita paham tentang prasyarat prasyarat dari pembuatan program kerja maka barulah kita membuat program kerja, dalam pembuatan program kerja organisasi maka hal hal minimal yang harus dicantumkan adalah :.
Nama Kegiatan. Merupakan judul dari suatu kegiatan yang direncanakan. Latar Belakang. Tujuan Kegiatan. Berkaitan dengan hal hal yang ingin dicapai setelah melaksanakan program kerja. Sasaran Kegiatan. Berkaitan dengan pelaku serta objek dari kegiatan,biasanya bersifat intern atau Ekstern Organisasi.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Menjelaskan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan dari program kerja yang direncanakan. Anggaran Dana. Menjelaskan tentang besarnya dana yang diperlukan. Penanggungjawab Kegiatan. Berisikan Informasi mengenai nama orang yang memegang tanggung jawab kegiatan.
Berisikan tambahan informasi lainnya bila diperlukan. Hal hal diatas merupakan Informasi minimal yang harus ada dalam suatu program kerja dan informasi lainnya bisa ditambahkan dengan memperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas pemahaman seseorang dalam membaca program kerja yang kita buat.
Bentuk Tabel. Format penulisan seperti ini menggunakan tabel sebagai penjelasan dari program kerja yang dibuat. Bentuk Uraian. Bentuk ini menggunakan format penulisan seperti uraian biasa, sehingga penulisannya tidak menggunakan tabel. Anggaran Dana : Rp Setelah program kerja yang dibuat disahkan sesuai dengan mekanisme konstitusi organisasi biasanya dalam raker barulah program kerja tersebut bisa diimplementasikan dalam kegiatan kegiatan yang telah disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari program kerja yang kita buat, setelah program kerjanya dilaksanakan maka diperlukan suatu evaluasi untuk menilai apakah program kerja yang kita rencanakan itu sesuai dengan apa yang dilaksanakan. Secara umum evaluasi kegiatan itu harus dilaksanakan pada 3 tahapan yakni :. Evaluasi pada tahap perencanaan.
Evaluasi pada tahap pelaksanaan. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan dalam Rakornas, Rakorda atau Rakorcab.
0コメント